Langit seakan enggan untuk menampakkan keceriaanya. Begitu
juga dengan suasana malam ini yang hanya terdengar hembusan dinginnya angin
sehabis hujan. Sembari menikmati secangkir coklat panas tiba-tiba alunan lagu yang
tak asing mampir di telingaku. Anganku pun kini melayang ke masa 4 tahun lalu
ketika aku menikmati masa putih abu – abuku. Hanya ada satu wajah yang masih
selalu teringat di benak ini, tubuh yang tinggi dengan kulit coklat, sepasang
kacamata dan senyum yang menenangkan. Ku raih sebingkai fotoku bersama seorang lelaki
. Aku pun tersenyum geli bodohkah aku jika selama ini aku masih belum mampu
menghapus bayangmu dari pikiranku? Entah aku sendiri pun tak tahu bagaimana
bayangmu selalu hadir di pikiranku. Senyuman khas mu itu yang selama ini masih
menghantui malam – malamku. Kau dan aku pernah sedekat nadi bahkan tak ada satu
pun yang aku lewatkan tentangmu. aroma
tubuhmu pun seakan tak pernah bisa hilang dari kepalaku. Aku menghela nafas,
berharap aku bisa kembali ke masa itu, masa di mana aku bisa bersamamu, masa
dimana aku masih bisa menikmati senyum indahmu. Memang kita tak pernah
menggumamkan apapun tentang cinta , namun tak bisakah kau merasakan apa yang
terjadi di antara kita? Pikiranku pun terhenti ketika aku sadar kini aku
bukanlah wanita yang kau inginkan lagi. Aku mencoba meyakinkan diriku bahwa
dirimu kini telah bahagia. Beberapa waktu yang lalu aku melihat foto di salah
satu media social milikmu bersama wanita lain, wanita dengan wajah oriental
yang dulu sempat kau ceritakan padaku. Kini hanya tersisah aku sendiri bersama khayalan gila dan cerita- cerita yang
dahulu pernah kita tulis bersama. Aku merindukan dirimu lagi malam ini bahkan
bukan lagi rindu akan cerita kita tapi aku rindu tentang kita.
Langganan:
Postingan (Atom)